Pada tahun 2018 cukup banyak
pengembangan teknologi yang menarik dan inovatif. Namun selain itu juga
terdapat beberapa hal yang menghebohkan dalam dunia teknologi selama tahun 2018
ini. Ada beberapa peristiwa yang sempat viral dan mencuri perhatian publik.
Misalnya yang paling menghebohkan
adalah tentang kebocoran data Facebook dan layanan sosial media Path yang tutup
usia. Selain kedua hal tersebut masih ada beberapa hal yang sempat menghebohkan
duni teknologi pada tahun 2018 ini. Berikut ulasannya :
1. Kebocoran Data Facebook
Facebook merupakan salah satu
sosial media tertua dan terbesar didunia saat ini. Untuk Indonesia saja yang
menempati urutan keempat pengguna Facebook terbanyak didunia terdapat sekitar
130juta pengguna aktif. Namun apa jadinya jika data pribadi pengguna
Facebook bocor ?
Pada tahun 2018 dikabarkan ada sekitar 50juta data pribadi pengguna Facebook telah bocor ke aplikasi pihak
ketiga. Kebocoran data Facebook adalah kasus terbesar yang pernah dialami oleh perusahaan rintisan Mark Zuckerberg tersebut.
Hal ini terjadi setelah aplikasi
pihak ketiga Cambridge Analytica menggunakan data dari jutaan profil jejaring
sosial terbesar tersebut untuk mempengaruhi hasil pemilu Presiden Amerika
Serikat pada tahun 2016 lalu.
Salah satu aplikasinya yaitu You
Are What You Like besutan CubeYou. Dalam investigasinya, Facebook mendapati
jika aplikasi dari pihak ketiga ini menggunakan data personal pengguna Facebook,
dengan dalih riset akademik yang bersifat non-profit.
Adapun data-data lain yang bocor
ini termasuk di antaranya adalah apa saja yang pengguna like pada berbagai situs di
Facebook. Dengan data yang dibangun dari like ini saja, algoritma yang
dikembangkan Cambridge Analytica bisa mengetahui berbagai hal seperti ras,
gender, orientasi seksual, bahkan trauma masa kecil dan juga kerentanan terhadap
jenis narkoba tertentu.
Tentunya hal ini sangat merugikan
dan menggemparkan dunia teknologi pada tahun 2018. Dengan hal ini juga
sempat beredar kabar burung bahwa Facebook akan dihapus.
2. Path Resmi Ditutup
Pada tahun 2018 tepatnya pada Senin, 17 Oktober 2018 jejearing sosial Path resmi mengumumkan tutup usia. Kemudian pada
18 Oktober akhirnya layanan Path resmi dihentikan.
Layanan Path sendiri didirikan
oleh mantan petinggi Facebook, Shawn Fanning dan Dave Morin pada November 2010
dan langsung digandrungi banyak pengguna. Pengguna Path langsung melonjak
dari 30 ribu pengguna ke 300 ribu pengguna hanya dalam waktu kurang dari satu
bulan.
Namun seiring waktu dan berkembang pesatnya sosial media sejenis, Path pun mulai ditinggal oleh penggunanya.
Fitur yang terbatas dan sedikitnya batas angka pertemanan didalam aplikasi
yang hanya 500 pertemanan saja, merupakan salah satu alasan kenapa Path sepi
pengguna.
Dua fitur yang
terkenal pada layanan Path adalah fitur Auto Detect lokasi dan fitur Path Daily
nya. Fitur Auto Detect adalah fitur yang dapat mengupdate lokasi seseorang
secara realtime dan fitur Path Daily adalah fitur untuk menulis kata-kata atau
quotes.
3. Kerentanan Data dan Penutupan
Google Plus
Setelah Google mengungkapkan
sendiri bahwa Google+ memiliki kerentanan dan mengalami ratusan ribu kebocoran
data pribadi pengguna, Google memutuskan untuk menutup layanannya tersebut,
pada Senin 8 Oktober 2018.
Disebutkan, penyebab kebocoran
data pengguna disebabkan dari sebuah bug API di dalam platform,
yang bisa memberikan akses kepada pengembang aplikasi pihak ketiga untuk
mengakses profil dan data pribadi pengguna Google+.
Selain itu, penutupan Google+ ini
juga disebabkan oleh pengguna aktif yang terlalu sedikit. Google+ sebenarnya
memiliki lebih dari 100juta penggunan namun yang aktif dan mengupdate konten
di akunnya hanya sekitar 3,5juta orang saja.
Itulah Tiga Hal yang Menghebohkan Dunia Teknologi pada Tahun 2018. Hal-hal tersebut memang sebagian besar menyangkut kobocoran data dan kurang ketatnya pengawasan pihak pengembang akan keaamanan data pribadi penggunanya.
Maka dari itu saya sarankan bagi kalian para pengguna sosial media apapun itu, janganlah terlalu sesumbar dalam memberikan atau menginformasikan data pribadi kalian, baik kepada publik dan pihak sosial media itu sendiri.
0 komentar